PENGERTIAN DEDUKSI
Deduksi berasal dari bahasa
inggris deduction yang berarti penarikan kesimpulan dari keadaan-keadaan
umum, menemukan yang khusus dari yang umum. (Kamus umum bahasa Indonesia hal.
273 W.J.S. Poerwadarminta, Balai pustaka, 2006)
Deduksi adalah cara berpikir
dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat
khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola pikir
silogisme yang secara sederhana digambarkan sebagai penyusun dua buah
pernyataan dan sebuah kesimpulan. Pernyataan yang mendukung silogisme disebut
premis yang kemudian dapat dibedakan sebagai premis mayor dan premis minor.
Kesimpulan merupakan pengetahuan yang didapat dari penalaran deduktif
berdasarkan kedua premis tersebut
METODE
PENALARAN DEDUKTIF :
- Silogisme
contoh :
premis mayor / premis umum : semua
orang akan mati
premis minor / premis khusus : budi adalah orang
konklusi / kesimpulan : budi akan mati
premis minor / premis khusus : budi adalah orang
konklusi / kesimpulan : budi akan mati
- Entinem
contoh :
ikan memerlukan air
di gurun pasir tidak ada air
digurun pasir tidak mungkin ada ikan
di gurun pasir tidak ada air
digurun pasir tidak mungkin ada ikan
PENGERTIAN INDUKSI
Induksi adalah cara mempelajari
sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa khusus untuk menemukan hukum.
(Kamus umum bahasa Indonesia hal. 444 W.J.S. Poerwadarminta, Balai pustaka,
2006)
Induksi adalah ilmu eksakta
mengumpulkan data – data dalam jumlah tertentu, dan atas dasar itu menyusun
suatu ucapan umum. Observasi dan eksperimen dilakukan untuk mengenai
gejala-gejala dengan tepat dan saksama, sedang hipotesis dan induksi membuat
rumusan dari hukum-hukumnya.
Metode berpikir induktif dimana
cara berpikir dilakukan dengan cara menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum
dari berbagai kasus yang bersifat individual. Untuk itu, penalaran secara
induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang
lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan
pernyataan yang bersifat umum.
Contoh dari induksi :
- Kuda Sumba punya jantung
- Kuda Australia punya sebuah jantung
- Kuda Amerika punya sebuah jantung
METODE
PENALARAN INDUKTIF :
- Generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan yang
berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi
mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan,
generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.
contoh :
Jika dibakar plastik akan meleleh,
jika dibakar sedotan akan meleleh,
jika dibakar ember akan meleleh,
jika dibakar botol akan meleleh,
jadi jika benda plastik dibakar akan meleleh
jika dibakar sedotan akan meleleh,
jika dibakar ember akan meleleh,
jika dibakar botol akan meleleh,
jadi jika benda plastik dibakar akan meleleh
- Analogi
Analogi adalah membandingkan dua hal
yang banyak persamaannya. Kesimpulan yang diambil dengan jalan analogi, yakni
kesimpulan dari pendapat khusus dari beberapa pendapat khusus yang lain, dengan
cara membandingkan situasi yang satu dengan yang sebelumnya.
contoh :
Seorang bayi dilahirkan dalam
keadaan suci seperti kertas putih.
Bayi akan dibentuk pribadinya sesuai dengan didikan yang diterimanya seperti kertas putih dapat diisi dengan berbagai hal sesuai dengan keinginan pemiliknya.
Bila bayi dididik dengan baik maka akan seperti kertas yang terisi dengan hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.
Jadi membentuk kepribadian baik seorang anak, ibarat menulis kertas putih dengan hal-hal yang bermanfaat. Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan tentang perbedaan antara berpikir induktif dan berpikir deduktif. Berpikir induktif adalah menarik pernyataan yang didasarkan pada hasil-hasil pengamatan, sedangkan berpikir deduktif adalah penarikan pernyataan yang didasarkan pada hukum dan teori
Bayi akan dibentuk pribadinya sesuai dengan didikan yang diterimanya seperti kertas putih dapat diisi dengan berbagai hal sesuai dengan keinginan pemiliknya.
Bila bayi dididik dengan baik maka akan seperti kertas yang terisi dengan hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.
Jadi membentuk kepribadian baik seorang anak, ibarat menulis kertas putih dengan hal-hal yang bermanfaat. Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan tentang perbedaan antara berpikir induktif dan berpikir deduktif. Berpikir induktif adalah menarik pernyataan yang didasarkan pada hasil-hasil pengamatan, sedangkan berpikir deduktif adalah penarikan pernyataan yang didasarkan pada hukum dan teori
PERBEDAAN PENALARAN DEDUKSI DAN
INDUKSI
1.
Deduksi
:
- Jika semua premis benar maka kesimpulan pasti benar
- Semua informasi atau fakta pada kesimpulan sudah ada, sekurangnya secara implisit, dalam premis.
2.
Induksi
:
- Jika premis benar, kesimpulan mungkin benar, tapi tak pasti benar
- Kesimpulan memuat informasi yang tak ada, bahkan secara implisit, dalam premis.
Dari data diatas dapat ditarik
kesimpulan tentang perbedaan antara berpikir induktif dan berpikir deduktif.
Berpikir induktif adalah menarik pernyataan yang didasarkan pada hasil-hasil
pengamatan, sedangkan berpikir deduktif adalah penarikan pernyataan yang
didasarkan pada hokum dan teori
Referensi terkait:
Muslih, Mohammad. 2008. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Belukar
Soetriono. 2007. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Andi
S. Suriasumantri, Jujun. Filsafat Ilmu.
Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan
Susanto. 2011. Filsafat Ilmu. Jakarta: Bumi Aksara
Bakhtiar, Amsal. 2007. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Ihsan, Fuad, 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta:
PT.Rineka Cipta.
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat
Ilmu (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996), 48-49