Bila suatu saat kita dihadapkan pada
pertanyaan ini : “Siapakah musuh besarmu ?”, maka jawaban apakah yang akan kita
berikan. Mungkin kita akan mengatakan peperangan, kejahatan, penyakit, kemelaratan ataupun
kelaparan sebagai musuh besar kita. Tetapi menurut Dr. Orison Swett Marden
dalam bukunya, Menindas wasangka dan rasa takut, semua hal diatas (peperangan, dsb) meski bagaimanapun hebatnya
belumlah boleh kita namakan musuh terbesar manusia, karena menurut ahli ini ada
sesuatu yang lebih merupakan musuh utama manusia yaitu RASA TAKUT.
Gangguan
seperti penyakit, bencana dan kelaparan ataupun peperangan itu tidak setiap
hari datangnya pada kita. mereka tidak bisa begitu saja merajalela dan merusak
ketentraman hidup manusia. Justru rasa takutlah yang setiap saat menghinggap
diri kita. Memang bila kita selidiki maka merasa sakit dan sebagainya, daripada
menderita karena kegagalan atau menderita karena sakit itu sendiri. Kita takut pada sesuatu lama sebelum
malapetaka itu sendiri dating mengganggu kita.
Memang
mengherankan, manusia yang dalam banyak hal sudah dapat menguasai dunia,
sebagian besar masih bisa juga dipermainkan rasa takut. Mereka tidak menyadari
bahwa rasa takut itu dating dari khayalannya sendiri. Kadangkala demikian
kuatnya daya khayal itu merasuk pada diri seseorang sehingga dapat menyebabkan
gangguan jiwa yang disebut PHOBIA. Perkataan ini berasal dari bahasa Yunani
yang artinya takut, sedangkan rasa takut itu sendiri merupakan suatu yang
sangat perlu bagi kita dalam kehidupan ini. Rasa takut atau kuatir membuat kita
berhati-hati menyebrang jalan, membuat kita merasa perlu memanggil ambulance
jika ada kecelakaan, jadi rasa takut memperingatkan kita setiap ada bahaya.
Tetapi phobia adalah rasa takut yang terlalu dibesar-besarkan, dimana sebnarnya
tidak ada perlunya.
Belum
diketahui dengan pasti berapa banyak orang yang dihinggapi secara serius oleh
macam-macam phobia. Diperkirakan antara tiga ribu hingga empat ribu juta orang,
ini adalah karena begitu banyak penderita phobia yang berusaha menyembunikan
ketakutan mereka, tidak hanya dari dokter-dokter, tetapi juga dari temen-temen
mereka ataupun keluarga mereka. Bayangkan kau mengatakan kepada ibumu bahwa kau
tak dapat mengunjunginya hanya karena takut naik bus atau kereta api dan hanya
dengan memikirkannya saja kau sudah berkeringat dingin. Ibumu dapat berfikir
bahwa kau gila. Dan ketakutan akan menjadi gila atau dikira gila membuat kegugupan
dan kepanikan seorang penderita semakin parah. Juga apabila seseorang yang
ngeri bila harus naik lift, atau orang
yang sangat takut melihat laba-laba. Meskipun sebenarnya ia tahu atau
sadar bahwa ketakutan itu tidak beralasan tetapi ia tetap saja tidak mampu
mengendalikan diri. Ia tidak dapat menggunakan pikiran sehatnya dalam
membebaskan diri dari perasaan takut ini. Jadi jelaslah penyebab takut ini
terletak dbawah sadar. Sehingga seorang yang menderita phobia dapat menimbulkan
problema medis dan juga problema emosional.
APA YANG KAU TAKUTI ?
Banyak
orang, malahan sebagian besar, sedikit dihinggapi oleh suatu bentuk takut yang
irrasional (yang tak dapat diterangkan) seperti laba-laba, tikus dsb. Hal-hal
seperti ini biasanya ditakuti secara berlebihan bila dibandingkan dengan bahaya
yang dapat mereka akibatkan. Tetapi tentunya ada perbedaan yang nyata antara
menjerit minta tolong bila kita melihat seekor laba-laba mengintip dari balik
wastafel dengan seorang yang benar-benar phobia.
Kita
masih normal bila kita merasa sedikit takut atau tidak enak berjejal di bus
yang penuh sesak, berada dipuncak bangunan tinggi, sendirian dirumah pada malam
hari atau sedang menghadapi ujian. Kita menjadi seorang phobia bila rasa takut
telah begitu meluap dan mempengaruhi kita secara tidak wajar. Penderitaan yang
paling parah adalah mereka yang takut akan hal-hal atau keadaan yang biasa.
Kita sering sadar bahwa apa yang kita takuti sama sama sekali tidak berbahaya
tetapi kita masih merasa panic bila menghadapinya.
A.
PHOBIA
TERBANG
Banyak orang
mengalami suatu getaran atau tekanan bila mereka memakai tali pengaman didalam
pesawat terbang. Mereka harus diberi obat penenang sebelum mereka naik pesawat
terbang atau mereka tidak mau terbang sama sekali. Duchess of Windsor dan David
Bowie termasuk orang yang mengakui menderita penyakit ini.
Setiap tahun
Angkatan Udara Inggris kehilangan rata-rata 25 penerbang dan karyawan oleh
karena mereka akhirnya dihinggapi penyakit ini. Ini juga terdapat pada
pegawai-pegawai penerbangan. Meskipun kita tahu sewaktu kita memasuki pesawat
terbang ada kemungkinan sebesar 99,8% kita akan mendarat dengan selamat, tetapi
kita tetap menarik nafas lega bila sudah sampai ditujuan. Orang-orang takut
terbang karena takut terjadi kecelakaan, atau tertutup dalam suatu ruangan,
perasaan tinggi atau mereka tidak suka dengan perasaan bahwa mereka tidak dapat
menguasai keadaan. Cara pengobatan ringan seperti minum-minuman keras atau obat
penenang dapat membantu meringankan sedikit, tentu dengan anjuran dokter. Bagi
penderita phobia problemanya lebih hebat daripada itu.
B.
PHOBIA-PHOBIA
LAIN
Ada phobia binatang, phobia khusus
seperti takut guruh atau gelap, ketakutan akan sakit atau mati dan
phobia-phobia khusus. Gadis-gadis remaja cenderung pada yang terakhir ini, dan
ini dapat termasuk makan, minum, dan bicara didepan umum. Setiap phobia berbed
dalam intensitas dan kegawatannya. Kau mungkin merasa mual dan cepat
meninggalkan ruangan bila ada orang yang sakit pada suatu pesta. Sehingga kau
menghindari pesta-pesta dan pertemuan-pertemuan, malahan hamper semua
pertemuan, karena kau takut melihat orang sakit.
APA YANG MEMBUAT SESEORANG MENJADI
PENDERITA PHOBIA ?
Ahli-ahli
medis mempunyai pendapatan yang berbeda dan banyak penderita yang mempunyai
teori tentang asal mula dari ketakutan mereka. Kebanyakan phobianya dimulai
dari suatu shock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu, misalnya :
pekerjaan baru, kematian dalam keluarga, suatu operasi atau sakit yang serius.
Beberapa penderita mengatakan bahwa
mereka memang merasa gelisah dan tertekan sejak masih kanak-kanak, tetapi
phobia juga dapat berkembang dalam diri orang-orang yang kelihatannya tentang
dan mantap.
Tanpa
pengobatan anak-anak yang menderita phobia sekolah dapat berkembang menjadi agoraphobia
yang parah bila mereka sudah biasa. Kesukarannya adalah, bahwa orang tua sulit
membedakan antara kemalasan yang kadang-kadang timbul dan phobia yang
sebenarnya. Seorang anak yang selalu sait pada hari senin pagi atau tidak
mereasa tenang dihalaman sekolah kemungkinan besar menderita phobia sekolah.
Umumnya
ada dua aliran tentang penyebab phobia. Ahli-ahli ilmu jiwa cenderung
berpendapat bahwa suatu phobia adalah suatu gejala dari suatu problema
psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi dan ditaklukkan sebelum
phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya
bahwa suatu phobia adalah problemanya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya
supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli-ahli setuju bahwa
tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan
ketakutan terus-menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
A. OBSESSI
Obsesi merupakan pikiran yang bersifat terpaku
(parsistent) dan senantiasa berulang kembali, yang mendesakkan diri ke taraf
kesadaran individu dan timbulnya tidak dapat dielakkan oleh individu yang
bersangkutan. Merupakan pemikiran yang tidak wajar pula, seperti halnya phobia,
disertai sikap emosional yang kuat. Obsessi dan phobia biasanya merupakan
alasan untuk bertindak secara kompulsif. Individu yang bersangkutan tahu betul
sifat yang tidak wajar dalam sikapnya. Tetapi perubahan itu juga tidak akan
terjadi, meskipun orang berusaha menginsyafkannya melalui jalan dan ratio.
Titik yakin benar bahwa keringatnya tidak berbau,
tapi ia selalu tidak tenang bila sedang kuliah, dalam bioskop atau buskota. Ia
merasa seolah-olah orrang-orang yang disekellingnya yang tidak tahan
dekat-dekat dengannya, karena bau keringatnya yang tidak sedap. Tidak jarang ia
meninggalkan tempat-tempat tersebut dengan hati sedih, kecewa dan ingin
menangis. Rasanya ia diperlakukan kurang wajar oleh orang-orang disekitarnya,
karena keringatnya berbau.
Apa yang dialami Titik adalah pikiran yang tidak
wajar, bahwa keringatnya berbau, padahal tidak. Akibat dari pikiran yang tidak
wajar ini, timbullah perasaan yang tidak wajar pula, misalnya merasa ada sikap
tidak simpatik dari teman-teman kuliah atau orang-orang di bus kita.
Sesungguhnya semua ini tidak benar, hanya dalam pikiran Titik, bahwa orang lain
merasakan tidak enak karena bau keringatnya.
B. KOMPULSI
Merupakan suatu
perbuatan yang didasari dan dketahui oleh individu yang bersangkutan, akan
tetapi seolah-olah dlakukannya diluar kekuasaannya, walaupun ia tahu perbuatannya
itu tidak wajar atau tidak masuk akal.
Soni tidak
pernah puas menutup pintu hanya sekali. Rasa was-was dan takut selalu
menyelimuti dirinya, seakan akan ia belum beres dalam menutup pintu. Soni
sangat kompulsif dalam mengunci pintu. Soni sendiri sebenernya tahu dan sadar
bahwa kunci itu cukup dikunci satu kali saja. Tetapi karena pikirannya bersifat
obsessif, maka ia tidak kuasa mengelak dorongan perbuatan yang bersifat
kopulsif itu. Seakan-akan mengunci pintu yang berulang-ulang sampai
menjengkelkan dirinya sendiri itu diluar kekuasaannya sendiri.
c C. PENGOBATAN
Oleh karena baru saja penderita phobia dianggap
sebagai kasus tersendiri maka pengobatannya juga masih dicarikan. Kesukaran
pertama adalah menentukan diagnosanya. Beberapa dokter memberikan obat penenang
yang dapat menolong, meskipun banyak penderita merasa bahwa obat penenang hanya
dapat meredakan gejala-gejalanya tanpa menyembuhkan penyakitnya.
Psikoanalisis-psikoanalisis berkonsentrasi pada penemuan sebab utama phobia itu
dan menolong si penderita supaya mengerti dan berkompromi dengan
dorongan-dorongan sex atau dorongan-dorongan menghancurkan, daripada melarikan
diri dari penyakit itu.
Suatu cara pengobatan yang dikenal sebagai
“membanjir” juga dipergunakan. Si penderita didorong untuk mengalami ketakutan
yang semakin mungkin, maka gejala-gejala ketakutan akan hilang sesudah
penderita mengalaminya secara dalam. TETAPI TINGKAH LAKU adalah cara lain yang
telah dipakai dengan sukses. Prinsipnya adalah rileks. Si penderita diajar untuk dapat rileks sambil memandang objek atau
keadaan yang ditakuti. Umpama seorang wanita yang takut akan kucing, diberi
gambar kucing, kemudian diberi bulu sedikit untuk dipegang, dan akhirnya
disuruh berjalan-jalan sebentar ditemani oleh perawat atau dokter yang dapat menenangkan
bila ia mulai panik.
Dr. Claire Weeks, yang dengan bukunya SELF HELP FOR
NERVES (Menolong sendiri syaraf anda) telah menolong dan menyembuhkan banyak penderita-penderita phobia, merasa
bahwa ketegangan dan tekanan begitu memperhebat ketakutan dan sebab utamanya
bila ada, dilupakan. Oleh karenanya, tidak selalu perlu mencari sebab phobianya
untuk dapat dirawat dan diobati.
BAGAIMANA MELENYAPKAN RASA TAKUT ?
Kita sudah mengetahui bahwa rasa takut itu merupakan
momok yang senantiasa mengganggu kita. Tetapi mengapa masih juga kita
memeliharanya ? Mengapa kita biarkan ia tetap merajai hati kita? Sebenarnya,
sebagaimana kita sendiri menciptakan rasa takut itu, kita pun dapat
menguasainya. Dengan akal sehat kita bisa menentangnya. Memang tidak mudah
untuk melakukan itu. Tapi dengan latihan-latihan kita akan bisa melawan rasa
takut itu sedikit demi sedikit. Bila ada sesuatu yang mencoba mengganggu kita
berdaya untuk mengatasinya. Jangan biarkan diri terpengaruh oleh
gangguan-gangguan itu. Justru biarkan diri untuk menjadi tua dari mereka,
hingga kita berkuasa untuk menerima atau menolak, menurut kehendak kita.
Yakinlah bahwa tidak ada orang lain yang akan sanggup membuat kita takut.
Memang mereka bisa berbuat sesuatu yang kiranya dapat membangkitkan rasa takut
kita. Tetapi itu tidak akan berarti apa-apa, bila kita telah siap
menghadapinya, bahkan kita bisa mengendalikannya.
Kami berikan disini sebuah contoh tentang kisah si
Ali. Tiga bulan ini mendapat tugas untuk berpidato dan ia pun menyanggupinya. Walau
demikian, mungkin karena ia seorang yang sangat berperasaan atau agak pemalu,
ia selalu merasa takut dan was-was, kalau-kalau nanti tidak bisa menjalankan
tugasnya dengan sempurna. Semakin mendekati saat tugasnya, semakin
bertabbah-tambahlah kekuatirannya. Makan tak enak, tidur tak nyenyak,
kegembiraannya pun lenyap. Gelisah selalu membayanginya, takut kalau-kalau
nanti tiba saatnya, ia akan membuat suatu kekeliruan yang mengecewakan. Takut
dapat malu dari teman-temannya. Begitulah selama tiga bulan itu Ali benar-benar
tersiksa batinnya. Rasa takut gagal itu membuatnya benar-benar menderita.
Sebaliknya, bila saja ia tidak membiarkan rasa
takutnya itu merusak hatinya, tapi selalu mencerahkan wajahnya dan mencurahkan
pikirannya untuk kesuksesannya, tentu kepercayaan pada diri sendiri akan
semakin tebal. Dan pada saatnya nanti dia betul-betul bisa berakting dengan
baik. Nah, inilah resep untuk kita. Bila ingin sukses, pikirkanlah sukses dan
carilah jalan menuju sukses. Jangan bersamaan dengan itu kita juga memikirkan
kegagalan. Bukankah kita tidak bisa memikirkan yang satu, tapi juga
mengharapkan yang lain.
Ada sifat yang sebaiknya kita miliki dalam hidup
ini. Yaitu sifat pemberani. Sebab orang yang tidak pernah kehilangan sifat
pemberaninya, walaupun bagaimana tidak dapat dipikul hancur. Berkali ia gagal,
berkali pula ia bangun dan maju lagi. Bilamana telah kita memiliki sifat berani
itu, walaupun hanya sedikit, peliharalah ia sebaik-baiknya. Dengan senantiasa
berpikir yang berani, pujalah ia sebagai lambang cita-citamu. Pasti keberanian
itu semakin lama semakin akan berkembang. Didalam hal ini keinsyafan akan harga
diri, kepercayaan pada diri sendiri dan kesadaran adalah merupakan benih
terpenting dalam membuka jalan keberanian. Maka adalah amat penting bagi kita untuk
tetap memelihara sebaik-baiknya.
Mungkin disuatu saat kita akan menjadi patah
semangat dan kehilangan kepercayaan pada diri sendiri, karena suatu ejekan,
ataupun kata-kata pahit yang dilontarkan pada kita, ataupun karena kekecewaan
terhadap keadaan. Janganlah situasi seperti ini kita biarkan berlarut sehingga
kita menjadi betul-betul lemah. Tenangkan dulu pikiran, kemudian renungkan
kesalahan-kesalahan apakah yang telah kita perbuat, untuk selanjutnya kita
pikirkan rencana-rencana apa yang sebaik-baiknya kita laksanakan.
Begitulah kita sebenarnya tidak hanya bisa mendapat
pengaruh dan kekeliruan saja, tetapi kita pun juga mempunyai kuasa untuk
memperbaiki. Kita pun punya kuasa untuk memusnahkan rasa takut bila kita
gunakan kekuasaan itu.
sumber :
Mustopo,M.Habib.Ilmu Budaya Dasar. Penerbit : Usaha Nasional. Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar