Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau antogonistik
antara dua atau lebih pihak. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan
ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik,
kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya.
Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial,
konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak
satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya
atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang
bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan
sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan
menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat
menciptakan konflik.
Jenis-jenis Konflik
a. Konflik peranan yang terjadi didalam diri seseorang (person-role conflict)
b. Konflik antar peranan (inter-role conflict)
c. Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intesender conflict)
d. Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan (intrasender conflict)
Konflik juga dapat dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan. Atas dasar hal ini , ada 5 jenis konflik , yaitu :
a. Konflik dalam diri individu.
b. Konflik antar individu.
c. Konflik antar individu dan kelompok.
d. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama.
e. Konflik antar organisasi
Sumber-Sumber Konflik
a. Kebutuhan untuk membagi (sumber daya-sumber daya) yang terbatas.
b. Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan.
c. Saling ketergantungan kegiatan-kegiatan kerja.
d. Perbedaan nilai-nilai atau persepsi.
e. Kemandirian organisasional. f. Gaya-gaya individual.
Strategi Penyelesaian Konflik
Ada 3 strategi dasar :
a. Kalah – kalah (Lose-Lose Strategy)
Beorientasi pada dua individu atau kelompok yang sama-sama kalah.
Biasanya individu atau kelompok yang bertikai mengambil jalan tengah
(berkompromi) atau membayar sekelompok orang yang terlibat dalam konflik
atau menggunakan jasa orang atau kelompok ketiga sebagai penengah.
Dalam strategi kalah-kalah, konflik bisa diselesaikan dengan cara
melibatkan pihak ketiga bila perundingan mengalami jalan buntu. Maka
pihak ketiga diundang untuk campur tangan oleh pihak-pihak yang
berselisih atau barangkali bertindak atas kemauannya sendiri. Ada dua
tipe utama dalam campur tangan pihak ketiga yaitu:
a. Arbitrasi (Arbitration)
Arbitrasi merupakan prosedur di mana pihak ketiga mendengarkan kedua
belah pihak yang berselisih, pihak ketiga bertindak sebagai hakim dan
penengah dalam menentukan penyelesaian konflik melalui suatu perjanjian
yang mengikat.
b. Mediasi (Mediation)
Mediasi dipergunakan oleh Mediator untuk menyelesaikan konflik tidak
seperti yang diselesaikan oleh abriator, karena seorang mediator tidak
mempunyai wewenang secara langsung terhadap pihak-pihak yang bertikai
dan rekomendasi yang diberikan tidak mengikat.
b. Menang – kalah(Win-Lose Strategy)
Dalam strategi saya menang anda kalah (win lose strategy), menekankan
adanya salah satu pihak yang sedang konflik mengalami kekalahan tetapi
yang lain memperoleh kemenangan.
Beberapa cara yang digunakan untuk menyelesaikan konflik
dengan win-lose strategy (Wijono, 1993 : 44), dapat melalui:
a. Penarikan diri, yaitu proses penyelesaian konflik antara dua atau
lebih pihak yang kurang puas sebagai akibat dari ketergantungan tugas
(task independence).
b. Taktik-taktik penghalusan dan damai, yaitu dengan melakukan tindakan
perdamaian dengan pihak lawan untuk menghindari terjadinya konfrontasi
terhadap perbedaan dan kekaburan dalam batas-batas bidang kerja
(jurisdictioanal ambiquity).
c. Bujukan, yaitu dengan membujuk pihak lain untuk mengubah posisinya
untuk mempertimbangkan informasi-informasi faktual yang relevan dengan
konflik, karena adanya rintangan komunikasi (communication barriers).
d. Taktik paksaan dan penekanan, yaitu menggunakan kekuasaan formal
dengan menunjukkan kekuatan (power) melalui sikap otoriter karena
dipengaruhi oleh sifat-sifat individu (individual traits).
e. Taktik-taktik yang berorientasi pada tawar-menawar dan pertukaran
persetujuan sehingga tercapai suatu kompromi yang dapat diterima oleh
dua belah pihak, untuk menyelesaikan konflik yang berkaitan dengan
persaingan terhadap sumber-sumber (competition for resources) secara
optimal bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
c. Menang – menang.
Motivasi
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan kegiatan- kegiatan tertentu guna mencapai
suatu tujuan.
Motivasi dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
a. Motivasi Fisiologis
b. Motivasi Psikologis.
Teori-Teori Motivasi
a. Teori X dan teori Y Mc Gregor.
Anggapan-anggapan yang mendasari teori X :
1. Rata-rata para pekerja itu malas, tidak suka bekerja dan akan menghindarinya bila dapat.
2. Karena pada dasarnya pekerja tidak suka bekerja, maka harus dipaksa,
dikendalikan, dipelakukan dengan hukuman, dan diarahkan untuk pencapaian
tujuan organisasi.
3. Rata-rata para pekerja lebih senang dibimbing, berusaha menghindari
tanggung- jawab, mempunyai ambisi yang kecil, keamanan drinya di atas
segala-galanya.
Anggapan-anggapan yang mendasari teori Y :
1. Usaha phisik dan mental yang dilakukan manusia dalam bekerja adalah
kodrat manusia, sama halnya dengan bermain atau beristirahat.
2. Rata-rata manusia bersedia belajar, dalam kondisi yang layak, tidak hanya menerima tetapi mencari tanggung-jawab.
3. Ada kemampuan yang besar dalam kecerdikan, kreativitas dan daya
imajinasi untuk memecahkan masalah-masalah organisasi yang secara luas
tersebar pada seluruh karyawan.
4. Pengendalian ekstern dan hukuman bukan satu- satunya cara untuk mengarahkan usaha pencapaian tujuan organiasasi.
5. Keterikatan pada tujuan organisasi adalah fungsi penghargaan yang diterima karena prestasinya dalam pencapaian tujuan itu.
6. Organisasi seharusnya memberikan kemungkinan orang untuk mewujudkan potensinya, dan tidak hanya digunakan sebagian.
b. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow
Menurut Maslow ada 5 kebutuhan dasar manusia yang membentuk hirarki kebutuhan, yaitu :
1. Kebutuhan Fisiologis
2. Kebutuhan Keamanan
3. Kebutuhan Sosial
4. Kebutuhan Penghargaan
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
c. Teori Motivasi Berprestasi Mc Clelland
Menurut Mc Clelland, seseorang dianggap mempunyai motivasi prestasi yang
tinggi, apabila dia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik
dari pada yang lain dalam banyak situasi.
Mc Clelland memusatkan perhatiannya pada tiga kebutuhan manusia yaitu :
1. Kebutuhan Prestasi
2. Kebutuhan Afiliasi
3. Kebutuhan Kekuasaan.
d. Teori Motivasi Dua Faktor Herzberg
Menurut Herzberg ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi kerja
seseorang dalam organisasi, yaitu pemuas kerja (job satisfier) yang
berkaitan dengan isi pekerjaan dan penyebab ketidakpuasan kerja (job
dissafisfiers) yang bersangkutan dengan suasana pekerjaan Satisfiers
disebar motivators dan dissatifiers disebut faktor-faktor yang higienis.
Sumber :
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/computer-science-and-information/information-system-s1-1/teori-organisasi-umum-2-1/konflik-organisasi/view
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2166762-strategi-mengatasi-konflik/#ixzz2BvOAFeL3
Wikipedia.com
http://fachrialwinttgrf.blogspot.com/2012/11/teori-organisasi-umum-1-konflik.html
Senin, 02 Desember 2013
Teori Organisasi Umum - Teori Organisasi
Teori Organisasi adalah studi tentang
bagaimana organisasi menjalankan fungsinya dan bagaimana mereka
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang yang bekerja di dalamnya
ataupun masyarakat di lingkup kerja mereka.
Teori organisasi adalah suatu konsefsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Masalah adalah segala sesuatu yang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kepentingan organisasi yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan. Ada banyak masalah yang dihadapi organisasi (kompleks) dan memerlukan pemecahan tersendiri sehingga muncul berbagai kajian untuk lebih memahami efektivitas organisasi Teori organisasi Muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh Revolusi Inggris dan lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat.
Evoluasi Teori Organisasi Terdiri atas :
1. Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)
a. Teori Birokrasi à Max Weber (Sosiolog Jerman Teori)
b. Teori Administrasi oleh Henry Fayol (Prancis)
c. Manajemen Ilmiah oleh Fredrick Winslow Taylor (AmerikaTeori )
2. Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau Manusiawi)
Menekenakan pentingnya aspek psikologis & sosial karyawan
3. Teori Organisasi Modern
Semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan & saling ketergantungan
Teori Organisasi
1. Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)
Teori klasik (classical theory) berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.
a. Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Teori Administrasi
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika. Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
1. Pembagian kerja (division of work)
2. Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
3. Disiplin (discipline)
4. Kesatuan perintah (unity of command)
5. Kesatuan pengarahan (unity of direction)
6. Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
7. Balas jasa (remuneration of personnel)
8. Sentralisasi (centralization)
9. Rantai scalar (scalar chain)
10. Aturan (oreder)
11. Keadilan (equity)
12. Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
13. Inisiatif (initiative)
14. Semangat korps (spirit de corps)
Teori organisasi dibagi atas 5 klasifikasi yaitu :
1. Teori manajemen ilmiah
2. Teori organisasi klasik
3. Teori organisasi hubungan antar manusia
4. Teori behavioral science
5. Teori aliran kuantitatif
Berikut penjabaran dari ke 5 klsaifikasi teori organisasi :
1. Teori Manajemen Ilmiah / Klasik
Variabel yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah :
1. Pentingnya peran seorang manajer
2. Pemanfaatan dan pengangkatan tenaga kerja
3. Tanggung jawab kesejahteraan seorang karyawan
4. Iklim yang cenderung kondusif
Manajemen ilmiah memperhatikan prinsip-prinsip pembagian kerja.
1.1. Robert Owen (1771 – 1858)
Menekankan tentang peranan sumberdaya manusia sebagai kunci keberhasilan perusahaan. Dilatar-belakangi oleh kondisi dan persyaratan kerja yang tidak memadai, dimana kondisi kerja sebelumnya dan kehidupan pekerja pada masa itu sangat buruk.
1.2. Charles Babbage (1792 – 1871)
Menganjurkan untuk mengadakan pembagian tenaga kerja dalam kaitannya dengan pembagian pekerjaan. Sehingga setiap ekerja dapat dididik dalam suatu keterampilan khusus. Setiap pekerja hanya dituntut tanggungjawab khusus sesuai dengan spesialisasinya.
1.3. Frederick W. Taylor :
Merupakan titik tolak penerapan manajemen secara ilmiah hasil penelitian tentang studi waktu kerja (time & motion studies). Dengan penekanan waktu penyelesaian pekerjaan dapat dikorelasikan dengan upah yang diterima. Metode ini disebut sistem upah differensial.
1.4. Hennry L. Gantt (1861 – 1919) :
Gagasannya mempunyai kesamaan dengan gagasan Taylor, yaitu :
1. Kerjasama saling menguntungkan antara manajer dan karyawan.
2. Mengenal metode seleksi yang tepat.
3. Sistem bonus dan instruksi.
Akan tetapi Hennry menolak sistem upah differensial. Karena hanya berdampak kecil terhadap motivasi kerja.
1.5. Frank B dan Lillian M. Gilbreth (1868 – 1924 dan 1878 – 1972) :
Berdasarkan pada gagasan hasil penelitian tentang hubungan gerakan dan kelelahan dalam pekerjaan. Menurut Frank, antara gerakan dan kelelahan saling berkaitan. Setiap gerakan yang dihilangkan juga menimbulkan kelelahan. Menurut Lillian, dalam pengaturan untuk mencapai gerakan yang efektif dapat mengurangi kelelahan.
1.6. Herrrington Emerson (1853 – 1931) :
Berpendapat bahwa penyakit yang mengganggu sistem manajemen dalam industri adalah adanya pemborosan dan inefisinesi. Oleh karena itu ia menganjurkan :
1. Tujuan jelas
2. Kegiatan logis
3. Staf memadai
4. Disiplin kerja
5. Balas jasa yang adil
6. Laporan terpercaya
7. Urutan instruksi
8. Standar kegiatan
9. Kondisi standar
10. Operasi standar
11. Instruksi standar
12. Balas jasa insentif
2. Teori Organisasi Klasik
2.1. Fayol (1841 – 1925) :
Teori organisasi klasik mengklasifikasikan tugas manajemen yang terdiri atas :
1. Technical ; kegiatan memproduksi produk dan mengoranisirnya.
2. Commercial ; kegiatan membeli bahan dan menjual produk.
3. Financial ; kegiatan pembelanjaan.
4. Security ; kegiatan menjaga keamanan.
5. Accountancy ; kegiatan akuntansi
6. Managerial ; melaksanakan fungsi manajemen yang terdiri atas :
– Planning ; kegiatan perencanaan
– Organizing ; kegiatan mengorganiisasikaan
– Coordinating ; kegiatan pengkoorrdinasiian
– Commanding ; kegiatan pengarahann
– Controlling ; kegiatan penngawasaan
Selain hal tersebut diatas, asas-asa umum manajemen menurut Fayol adalah :
– Pembagian kerja
– Asas wewenang dan tanggungjawab<>
– Disiplin
– Kesatuan perintah
– Kesatuan arah
– Asas kepentingan umum
– Pemberian janji yang wajar
– Pemusatan wewenang
– Rantai berkala
– Asas keteraturan
– Asas keadilan
– Kestabilan masa jabatan
– Inisiatif
– Asas kesatuan
2.2. James D. Mooney :
Menurut James, kaidah yang diperlukan dalam menetapkan organisasi manajemen adalah :
a. Koordinasi
b. Prinsip skala
c. Prinsip fungsional
d. Prinsip staf
3. Teori Hubungan Antar Manusia (1930 – 1950)
Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan psikologis terhadap bawahan, yaitu dengan mengetahui perilaku individu bawahan sebagai suatu kelompok hubungan manusiawi untuk menunjang tingkat produktifitas kerja. Sehingga ada suatu rekomendasi bagi para manajer bahwa organisasi itu adalah suatu sistemsosial dan harus memperhatikan kebutuhan sosial dan psikologis karyawan agar produktifitasnya bisa lebih tinggi.
4. Teori Behavioral Science :
4.1. Abraham maslow
Mengembangkan adanya hirarki kebutuhan dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika proses motivasi.
4.2. Douglas Mc Gregor
Dengan teori X dan teori Y.
4.3. Frederich Herzberg
Menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua faktor.
4.4. Robert Blake dan Jane Mouton
Membahas lima gaya kepemimpinan dengan kondisi manajerial.
4.5. Rensis Likert
Menidentifikasikan dan melakukan penelitian secara intensif mengenai empat sistem
manajemen.
4.6. Fred Fiedler
Menyarankan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.
4.7. Chris Argyris
Memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya.
4.8. Edgar Schein
Meneliti dinamika kelompok dalam organisasi. Teori behavioral science ditandai dengan pandangan baru mengenai perilaku orang per-orang, perilaku kelompok sosial dan perilaku organisasi.
5. Teori Aliran Kuantitatif
Memfokuskan keputusan manajemen didasarkan atas perhitungan yang dapat
dipertanggungjawabkan keilmiahannya. Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ilmu manajemen yang biasa dimulai dengan langkah sebagai berikut :
a) Merumuskan masalah
b) Menyusun model aritmatik
c) Mendapatkan penyelesaikan dari model
d) Mengkaji model dan hasil model
e) Menetapkan pengawasan atas hasil
f) Mengadakan implementasi
Alat bantu yang sering digunakan dalam metode ini adalah motede statistik dan komputerisasi untuk melihat kemungkinan dan peluang sebagai informasi yang dibutuhkan pihak manajemen
Sumber :
http://zahrinalia.wordpress.com/2013/10/12/teori-organisasi-umum-1/
Teori organisasi adalah suatu konsefsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Masalah adalah segala sesuatu yang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kepentingan organisasi yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan. Ada banyak masalah yang dihadapi organisasi (kompleks) dan memerlukan pemecahan tersendiri sehingga muncul berbagai kajian untuk lebih memahami efektivitas organisasi Teori organisasi Muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh Revolusi Inggris dan lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat.
Evoluasi Teori Organisasi Terdiri atas :
1. Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)
a. Teori Birokrasi à Max Weber (Sosiolog Jerman Teori)
b. Teori Administrasi oleh Henry Fayol (Prancis)
c. Manajemen Ilmiah oleh Fredrick Winslow Taylor (AmerikaTeori )
2. Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau Manusiawi)
Menekenakan pentingnya aspek psikologis & sosial karyawan
3. Teori Organisasi Modern
Semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan & saling ketergantungan
Teori Organisasi
1. Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)
Teori klasik (classical theory) berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.
a. Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Teori Administrasi
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika. Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
1. Pembagian kerja (division of work)
2. Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
3. Disiplin (discipline)
4. Kesatuan perintah (unity of command)
5. Kesatuan pengarahan (unity of direction)
6. Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
7. Balas jasa (remuneration of personnel)
8. Sentralisasi (centralization)
9. Rantai scalar (scalar chain)
10. Aturan (oreder)
11. Keadilan (equity)
12. Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
13. Inisiatif (initiative)
14. Semangat korps (spirit de corps)
Teori organisasi dibagi atas 5 klasifikasi yaitu :
1. Teori manajemen ilmiah
2. Teori organisasi klasik
3. Teori organisasi hubungan antar manusia
4. Teori behavioral science
5. Teori aliran kuantitatif
Berikut penjabaran dari ke 5 klsaifikasi teori organisasi :
1. Teori Manajemen Ilmiah / Klasik
Variabel yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah :
1. Pentingnya peran seorang manajer
2. Pemanfaatan dan pengangkatan tenaga kerja
3. Tanggung jawab kesejahteraan seorang karyawan
4. Iklim yang cenderung kondusif
Manajemen ilmiah memperhatikan prinsip-prinsip pembagian kerja.
1.1. Robert Owen (1771 – 1858)
Menekankan tentang peranan sumberdaya manusia sebagai kunci keberhasilan perusahaan. Dilatar-belakangi oleh kondisi dan persyaratan kerja yang tidak memadai, dimana kondisi kerja sebelumnya dan kehidupan pekerja pada masa itu sangat buruk.
1.2. Charles Babbage (1792 – 1871)
Menganjurkan untuk mengadakan pembagian tenaga kerja dalam kaitannya dengan pembagian pekerjaan. Sehingga setiap ekerja dapat dididik dalam suatu keterampilan khusus. Setiap pekerja hanya dituntut tanggungjawab khusus sesuai dengan spesialisasinya.
1.3. Frederick W. Taylor :
Merupakan titik tolak penerapan manajemen secara ilmiah hasil penelitian tentang studi waktu kerja (time & motion studies). Dengan penekanan waktu penyelesaian pekerjaan dapat dikorelasikan dengan upah yang diterima. Metode ini disebut sistem upah differensial.
1.4. Hennry L. Gantt (1861 – 1919) :
Gagasannya mempunyai kesamaan dengan gagasan Taylor, yaitu :
1. Kerjasama saling menguntungkan antara manajer dan karyawan.
2. Mengenal metode seleksi yang tepat.
3. Sistem bonus dan instruksi.
Akan tetapi Hennry menolak sistem upah differensial. Karena hanya berdampak kecil terhadap motivasi kerja.
1.5. Frank B dan Lillian M. Gilbreth (1868 – 1924 dan 1878 – 1972) :
Berdasarkan pada gagasan hasil penelitian tentang hubungan gerakan dan kelelahan dalam pekerjaan. Menurut Frank, antara gerakan dan kelelahan saling berkaitan. Setiap gerakan yang dihilangkan juga menimbulkan kelelahan. Menurut Lillian, dalam pengaturan untuk mencapai gerakan yang efektif dapat mengurangi kelelahan.
1.6. Herrrington Emerson (1853 – 1931) :
Berpendapat bahwa penyakit yang mengganggu sistem manajemen dalam industri adalah adanya pemborosan dan inefisinesi. Oleh karena itu ia menganjurkan :
1. Tujuan jelas
2. Kegiatan logis
3. Staf memadai
4. Disiplin kerja
5. Balas jasa yang adil
6. Laporan terpercaya
7. Urutan instruksi
8. Standar kegiatan
9. Kondisi standar
10. Operasi standar
11. Instruksi standar
12. Balas jasa insentif
2. Teori Organisasi Klasik
2.1. Fayol (1841 – 1925) :
Teori organisasi klasik mengklasifikasikan tugas manajemen yang terdiri atas :
1. Technical ; kegiatan memproduksi produk dan mengoranisirnya.
2. Commercial ; kegiatan membeli bahan dan menjual produk.
3. Financial ; kegiatan pembelanjaan.
4. Security ; kegiatan menjaga keamanan.
5. Accountancy ; kegiatan akuntansi
6. Managerial ; melaksanakan fungsi manajemen yang terdiri atas :
– Planning ; kegiatan perencanaan
– Organizing ; kegiatan mengorganiisasikaan
– Coordinating ; kegiatan pengkoorrdinasiian
– Commanding ; kegiatan pengarahann
– Controlling ; kegiatan penngawasaan
Selain hal tersebut diatas, asas-asa umum manajemen menurut Fayol adalah :
– Pembagian kerja
– Asas wewenang dan tanggungjawab<>
– Disiplin
– Kesatuan perintah
– Kesatuan arah
– Asas kepentingan umum
– Pemberian janji yang wajar
– Pemusatan wewenang
– Rantai berkala
– Asas keteraturan
– Asas keadilan
– Kestabilan masa jabatan
– Inisiatif
– Asas kesatuan
2.2. James D. Mooney :
Menurut James, kaidah yang diperlukan dalam menetapkan organisasi manajemen adalah :
a. Koordinasi
b. Prinsip skala
c. Prinsip fungsional
d. Prinsip staf
3. Teori Hubungan Antar Manusia (1930 – 1950)
Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan psikologis terhadap bawahan, yaitu dengan mengetahui perilaku individu bawahan sebagai suatu kelompok hubungan manusiawi untuk menunjang tingkat produktifitas kerja. Sehingga ada suatu rekomendasi bagi para manajer bahwa organisasi itu adalah suatu sistemsosial dan harus memperhatikan kebutuhan sosial dan psikologis karyawan agar produktifitasnya bisa lebih tinggi.
4. Teori Behavioral Science :
4.1. Abraham maslow
Mengembangkan adanya hirarki kebutuhan dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika proses motivasi.
4.2. Douglas Mc Gregor
Dengan teori X dan teori Y.
4.3. Frederich Herzberg
Menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua faktor.
4.4. Robert Blake dan Jane Mouton
Membahas lima gaya kepemimpinan dengan kondisi manajerial.
4.5. Rensis Likert
Menidentifikasikan dan melakukan penelitian secara intensif mengenai empat sistem
manajemen.
4.6. Fred Fiedler
Menyarankan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.
4.7. Chris Argyris
Memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya.
4.8. Edgar Schein
Meneliti dinamika kelompok dalam organisasi. Teori behavioral science ditandai dengan pandangan baru mengenai perilaku orang per-orang, perilaku kelompok sosial dan perilaku organisasi.
5. Teori Aliran Kuantitatif
Memfokuskan keputusan manajemen didasarkan atas perhitungan yang dapat
dipertanggungjawabkan keilmiahannya. Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ilmu manajemen yang biasa dimulai dengan langkah sebagai berikut :
a) Merumuskan masalah
b) Menyusun model aritmatik
c) Mendapatkan penyelesaikan dari model
d) Mengkaji model dan hasil model
e) Menetapkan pengawasan atas hasil
f) Mengadakan implementasi
Alat bantu yang sering digunakan dalam metode ini adalah motede statistik dan komputerisasi untuk melihat kemungkinan dan peluang sebagai informasi yang dibutuhkan pihak manajemen
Sumber :
http://zahrinalia.wordpress.com/2013/10/12/teori-organisasi-umum-1/
Teori Organisasi Umum - Manajemen dan Organisasi
Pengertian Manajemen menurut beberapa ahli:
- Mary Parker Follet, manajemen merupakan seni (art) dalam meyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
- James AF Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
- Luther Gullick, manajemen suatu ilmu (science).
- James H. Donnelly Jr.; James L. Gibson; dan Jhon M. Ivancevich, manajemen adalah proses dari seseorang atau beberapa individu untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dari orang lain untuk memperoleh hasil yang tidak dapat dilakukan seorang individu saja.
- Karthryn M. Bartol dan David C. Marten, manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan-kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling).
- Chuck Williams (2001), manajemen adalah menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Jadi seorang manajer bukanlah mengerjakan semua pekerjaan sendiri. Dia bekerja melalui orang-orang yang memiliki kemampuan-kemampuan teknis di lapangan, tanpa mengerjakan teknisnya (walaupun bukan berarti seorang manajer tidak memiliki kemampuan teknis).
- Murti Sumarni-John Soeprihanto (1995), manajemen merupakan suatu proses yang terdiri atas kegiatan-kegiatan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain. Pemanfaatan sumber daya-sumber daya lain dalam perusahaan meliputi sumber daya bahan baku produksi, sumber keuangan, mesin-mesin, dan cara yang digunakan dalam pemanfaatan yang efisien dan efektif.
Dari uraian pengertian di atas terlihat jelas betapa eratnya hubungan
antara manajemen dan organisasi , bahkan sepertinya dapat dikatakan bahwa
organisasi merupakan salah satu bidang pengkhususan dari manajemen.
Manajemen pada hakikatnya merupakan proses kegiatan seorang pimpinan
(manajer) yang harus dilakukan dengan mempergunakan cara-cara pemikiran yang
rasional maupun praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja
sama dengan orang lain sebagai sumber tenaga kerja tanpa mengabaikan
sumber-sumber yang lain dan waktu yang tersedia dengan cara yang
setepat-tepatnya.
Secara spesifik ada tiga alasan utama dibutuhkannya manajemen dalam
organisasi, yaitu:
·
Mencapai tujuan,
manajemen mempermudah pencapaian tujuan organisasi dan pribadi.
·
Menjaga
keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, manajemen
menyeimbangkan tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan
diantara pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi (stakeholders)
seperti pemilik, karyawan, pemasok dan lain-lain.
· Mencapai
efisiensi dan efektifitas, efisiensi dan efektifitas merupakan ukuran prestasi
organisasi.
Fungsi Manajemen:
·
Perencanaan (planning)
Proses unutk menentukan tujuan yang akan dicapai serta
langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapainya, meliputi penetapan
sasaran, merumuskan tujuan, menetapkan strategi, ,membuat strategi dan
mengembangkan-kan subrencana untuk mengkoordinasikan kegiatan.
·
Pengorganisasian
(organizing)
Proses pemberian tugas, pengalokasian sumber daya
serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir kepada setiap individu dan
kelompok untuk menerapkan rencana yang telah dibuat, meliputi penetapan dimana
keputusan akan dibuat, siapa yang akan melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta
siapa yang akan bekerja untuk siapa.
·
Memimpin
(leading)
Proses menumbuhkan semangat pada karyawan agar bekerja
dengan baik dan membimbing mereka untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai
rencana dalam rangka mencapai tujuan, member inspirasi dan motivasi kepada
karyawan untuk berusaha keras mencapai sasaran organisasi.
·
Pengendalian (controlling)
Proses mengukur kinerja, membandingkan antara hasil
sesungguhnya dengan rencana yang telah dibuat serta mengambil tindakan koreksi
yang diperlukan.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu
dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungsional dapat diartikan
sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerja sama yang
efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi
adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapaiuntuk mencapai tujuan. Jadi
dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya
(consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.
- MANAJEMEN DAN TATA KERJA
Tata kerja atau metode adalah suatu cara bagaimana agar sumber-sumber dan
waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat
sehingga proses kegiatan menajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula.
Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa
proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, di
samping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk:
·
Menghindari
terjadinya pemborosan di dalam pendayahgunaan sumber-sumber dan waktu yang
tersedia.
·
Menghindari
kemacetan-kemacetan dan kesimpngsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
·
Menajamin
adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti di
bawah ini:
Manajemen: Menjelaskan perlunya ada proses kehiatan dan pendayahgunaan sumber-sumber
serta waktu sebagi factor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan
demi tercapainy tujuan.
Tata Kerja: Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai
dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
MANAJEMEN,
ORGANISASI DAN TATA KERJA
Untuk hubunganya sendiri Manajemen organisasi serta
tata kerja memiliki hubungan yang sangat erat Organisasi yang baik untuk
mencapai tujuanya perlu Manajemen yang baik begitupun sebaliknya untuk
mendapatakan manajemen yang terbaik diperlukan sebuah Organisasi yang memiliki
orang-orang yang terampil, kreatif serta mampu bekerja secara tim untuk
mewujudkan cita-cita yang ingin dicapai oleh organisasi. Walaupun sudah
memiliki organisasi seta manajemen yang baik masih dibutuhkan satu lagi sebagai
pelengkap yakni tata kerja, tata kerja sendiri dimaksudkan sebagai alat yang
digunakan sebuah organisasi untuk mencapai tujuanya, tanpa adanya tata kerja
yang tepat maka manajamen yang telah dibuat tidak akan maksimal sehinnga apa
yang ingin dicapai organisasi tidak terpenuhi.
Sehingga dapat diambil kesimpulan Apabila organisasi, manajemen dan tata
kerjanya dilakukan dengan kerjasama yang baik, pemanfaatan sumber-sumber dan
waktu yang ada dapat dilakukan secara tepat dan lebih terordinir sesuai dengan
proses kegiatan yang ditetapkan maka untuk mencapai tujuan akan dapat hasil
yang lebih efsien dan efektif serta lebih maksimal. Karena ketiganya jika
dilakukan sesuai dengan tugasnya maka hubungan timbal balik itu akan saling
menguntungkan untuk ketiganya.
Sumber :
http://sultanluckq.wordpress.com/2013/10/21/teori-organisasi-umum-1-5/
Teori Organisasi Umum - Ciri-ciri Organisasi
Ciri-ciri Organisasi
Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi bisa disebut juga sebagai wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Adapun ciri-ciri dari organisasi adalah :
- Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
- Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
Ciri-Ciri Organisasi Sosial
Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Unsur-Unsur Organisasi
Unsur dasar yang membentuk suatu organisasi terdiri dari :
1. Anggota organisasi.
Yaitu, Orang-orang yang melaksanakan pekerjaan organisasi, membentuk organisasi serta terlibat dalam beberapa kegiatan primer. Orang-orang ini terlibat juga dalam kegiatan pemikiran-pemikiran yang meliputi konsep-konsep, penggunaan bahasa, pemecahan masalah, dan pembentukan gagasan. Mereka juga terlibat dalam kegiatan-kegiatan perasaan yang mencakup emosi, keinginan, dan aspek-aspek perilaku manusia lainnya yang bukan aspek intelektual. Mereka juga terlibat dalam kegiatan self-moving (mencakup kegiatan fisik). Dan mereka terlibat juga dalam kegiatan elektrokimia yang mencakup brain synaps (daerah kontak otak tempat impuls saraf ditransmisikan hanya ke satu arah).
2. Pekerjaan dalam organisasi
Pekerjaan ini terdiri dari tugas-tugas formal dan tugas-tugas informal. Tugas-tuguas ini menghasilkan produk dan memberikan pelyanan organisasi. Pekerjaan ini ditandai oleh tiga dimensi universl ;
Pemahaman Unsur-Unsur Organisasi
Unsur-unsur dasar organisasi dipahami secara selektif untuk menciptakan evaluasi dan reaksi yang menunjukan apkah yang dimaksud oleh setiap unsur dasar tersebut dan seberapa baik unsur-unsur ini beroperasi bagi kebaikan anggota organisasi.
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada kerjasama, dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh. Adapun unsur-unsur organisasi secara terperinci adalah :
1. Man
Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (nonmanagement/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
2. Kerjasama
Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan pekerja
(workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
3. Tujuan Bersama
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.
4. Peralatan (Equipment)
Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
5. Lingkungan (Environment)
Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. Termasuk dalam unsur lingkungan, antara lain :
b. Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau wilayah teritorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi organisasi.
c. Wilayah personil, menyangkut semua pihak (orang-orang, badan-badan) yang mempunyai hubungan dan kepentingan dengan organisasi.
d. Wilayah kewenangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan, persoalan, kewajiban, tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam batas-batas tertentu yang tidak boleh dilampaui sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kekayaan Alam
Yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air, cuaca (geografi, hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.
Secara garis besar organisasi mempunyai tiga unsur yaitu :
1. Manusia.
2. Kerjasama.
3. Tujuan bersama-sama.
Dari ketiga unsur tersebut saling terkait dan mempunyai satu kesatuan. dari berbagai macam teori organisasi yang di kemukakan oleh para ahli tidak ada satu pun yang memiliki kebenaran mutlak. dan antara teori organisasi yang satu dengan yang lain saling melengkapi.
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.
2. Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang
3. Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing
4. Ada tujuan tertentu
Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah
1. Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
2. Harus ada orang-orang yang bekerja sama.
3. Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.
4. Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.
Unsur dasar yang membentuk suatu organisasi terdiri dari :
Anggota organisasi
Yaitu, Orang-orang yang melaksanakan pekerjaan organisasi, membentuk organisasi serta terlibat dalam beberapa kegiatan primer. Orang-orang ini terlibat juga dalam kegiatan pemikiran-pemikiran yang meliputi konsep-konsep, penggunaan bahasa, pemecahan masalah, dan pembentukan gagasan. Mereka juga terlibat dalam kegiatan-kegiatan perasaan yang mencakup emosi, keinginan, dan aspek-aspek perilaku manusia lainnya yang bukan aspek intelektual. Mereka juga terlibat dalam kegiatan self-moving (mencakup kegiatan fisik). Dan mereka terlibat juga dalam kegiatan elektrokimia yang mencakup brain synaps (daerah kontak otak tempat impuls saraf ditransmisikan hanya ke satu arah).
Pekerjaan dalam organisasi
Pekerjaan ini terdiri dari tugas-tugas formal dan tugas-tugas informal. Tugas-tuguas ini menghasilkan produk dan memberikan pelyanan organisasi. Pekerjaan ini ditandai oleh tiga dimensi universal :
1. Isi
2. Keperluan
3. Konteks
Praktik-praktik pengelolaan
Tujuan primer pegawai manajerial adalah menyelesaikan pekerjaan melalui usaha orang lainnya. Manajer membuat keputusan mengenai bagaimana orang-orang lainnya, biasanya bawahan mereka, menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan mereka. Sebagian manajer membawahi para pekerja yang beroperasi dan sebagian lainnya membawahi manajer-manajer lainnya.
Stuktur Organisasi
Merujuk kepada hubungan-hubungan antara tugas-tugas yang dilaksanakan oleh anggota-anggota organisasi. Struktur organisasi di entukan oleh tiga variabel kunci :
1. Kompleksitas
2. Formalisasi
3. Sentralisasi
Pedoman Organisasi
Adalah serangkaian pernyataan yang mempengaruhi, mengendalikan dan memberi arahan bagi anggota organisasi dalam mengambil keputusan dan tindakan. Pedoman organisasi tersiri atas : pernyataan-pernyataan seperti cita-cita, misi, tujuan, strategi, kebijakan, prosedur dan aturan.
Merujuk kepada hubungan-hubungan antara tugas-tugas yang dilaksanakan oleh anggota-anggota organisasi. Struktur organisasi di tentukan oleh tiga variable kunci.
Sumber :
http://zahrinalia.wordpress.com/2013/10/12/teori-organisasi-umum-1/
Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi bisa disebut juga sebagai wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Adapun ciri-ciri dari organisasi adalah :
- Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
- Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
Ciri-Ciri Organisasi Sosial
Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
- Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
- Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
- Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
- Rumusan batas-batas operasionalnya (organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
- Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
- Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Unsur-Unsur Organisasi
Unsur dasar yang membentuk suatu organisasi terdiri dari :
1. Anggota organisasi.
Yaitu, Orang-orang yang melaksanakan pekerjaan organisasi, membentuk organisasi serta terlibat dalam beberapa kegiatan primer. Orang-orang ini terlibat juga dalam kegiatan pemikiran-pemikiran yang meliputi konsep-konsep, penggunaan bahasa, pemecahan masalah, dan pembentukan gagasan. Mereka juga terlibat dalam kegiatan-kegiatan perasaan yang mencakup emosi, keinginan, dan aspek-aspek perilaku manusia lainnya yang bukan aspek intelektual. Mereka juga terlibat dalam kegiatan self-moving (mencakup kegiatan fisik). Dan mereka terlibat juga dalam kegiatan elektrokimia yang mencakup brain synaps (daerah kontak otak tempat impuls saraf ditransmisikan hanya ke satu arah).
2. Pekerjaan dalam organisasi
Pekerjaan ini terdiri dari tugas-tugas formal dan tugas-tugas informal. Tugas-tuguas ini menghasilkan produk dan memberikan pelyanan organisasi. Pekerjaan ini ditandai oleh tiga dimensi universl ;
- Isi
- Keperluan
- Konteks
- Praktik-praktik pengelolaan
- Stuktur Organisasi
Merujuk kepada hubungan-hubungan antara tugas-tugas yang dilaksanakan oleh anggota-anggota organisasi. Struktur organisasi di entukan oleh tiga variable kunci : - Kompleksitas
- Formalisasi
- Sentralisasi
- Pedoman Organisasi
Pemahaman Unsur-Unsur Organisasi
Unsur-unsur dasar organisasi dipahami secara selektif untuk menciptakan evaluasi dan reaksi yang menunjukan apkah yang dimaksud oleh setiap unsur dasar tersebut dan seberapa baik unsur-unsur ini beroperasi bagi kebaikan anggota organisasi.
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada kerjasama, dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh. Adapun unsur-unsur organisasi secara terperinci adalah :
1. Man
Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (nonmanagement/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
2. Kerjasama
Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan pekerja
(workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
3. Tujuan Bersama
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.
4. Peralatan (Equipment)
Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
5. Lingkungan (Environment)
Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. Termasuk dalam unsur lingkungan, antara lain :
- Kondisi atau situasi yang secara langsung maupun secara tidak langsung berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan organisasi, karena kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan.
- Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.
- Wilayah operasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah operasi dibedakan menjadi :
b. Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau wilayah teritorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi organisasi.
c. Wilayah personil, menyangkut semua pihak (orang-orang, badan-badan) yang mempunyai hubungan dan kepentingan dengan organisasi.
d. Wilayah kewenangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan, persoalan, kewajiban, tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam batas-batas tertentu yang tidak boleh dilampaui sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kekayaan Alam
Yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air, cuaca (geografi, hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.
Secara garis besar organisasi mempunyai tiga unsur yaitu :
1. Manusia.
2. Kerjasama.
3. Tujuan bersama-sama.
Dari ketiga unsur tersebut saling terkait dan mempunyai satu kesatuan. dari berbagai macam teori organisasi yang di kemukakan oleh para ahli tidak ada satu pun yang memiliki kebenaran mutlak. dan antara teori organisasi yang satu dengan yang lain saling melengkapi.
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.
2. Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang
3. Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing
4. Ada tujuan tertentu
Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah
1. Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
2. Harus ada orang-orang yang bekerja sama.
3. Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.
4. Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.
Unsur dasar yang membentuk suatu organisasi terdiri dari :
Anggota organisasi
Yaitu, Orang-orang yang melaksanakan pekerjaan organisasi, membentuk organisasi serta terlibat dalam beberapa kegiatan primer. Orang-orang ini terlibat juga dalam kegiatan pemikiran-pemikiran yang meliputi konsep-konsep, penggunaan bahasa, pemecahan masalah, dan pembentukan gagasan. Mereka juga terlibat dalam kegiatan-kegiatan perasaan yang mencakup emosi, keinginan, dan aspek-aspek perilaku manusia lainnya yang bukan aspek intelektual. Mereka juga terlibat dalam kegiatan self-moving (mencakup kegiatan fisik). Dan mereka terlibat juga dalam kegiatan elektrokimia yang mencakup brain synaps (daerah kontak otak tempat impuls saraf ditransmisikan hanya ke satu arah).
Pekerjaan dalam organisasi
Pekerjaan ini terdiri dari tugas-tugas formal dan tugas-tugas informal. Tugas-tuguas ini menghasilkan produk dan memberikan pelyanan organisasi. Pekerjaan ini ditandai oleh tiga dimensi universal :
1. Isi
2. Keperluan
3. Konteks
Praktik-praktik pengelolaan
Tujuan primer pegawai manajerial adalah menyelesaikan pekerjaan melalui usaha orang lainnya. Manajer membuat keputusan mengenai bagaimana orang-orang lainnya, biasanya bawahan mereka, menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan mereka. Sebagian manajer membawahi para pekerja yang beroperasi dan sebagian lainnya membawahi manajer-manajer lainnya.
Stuktur Organisasi
Merujuk kepada hubungan-hubungan antara tugas-tugas yang dilaksanakan oleh anggota-anggota organisasi. Struktur organisasi di entukan oleh tiga variabel kunci :
1. Kompleksitas
2. Formalisasi
3. Sentralisasi
Pedoman Organisasi
Adalah serangkaian pernyataan yang mempengaruhi, mengendalikan dan memberi arahan bagi anggota organisasi dalam mengambil keputusan dan tindakan. Pedoman organisasi tersiri atas : pernyataan-pernyataan seperti cita-cita, misi, tujuan, strategi, kebijakan, prosedur dan aturan.
Merujuk kepada hubungan-hubungan antara tugas-tugas yang dilaksanakan oleh anggota-anggota organisasi. Struktur organisasi di tentukan oleh tiga variable kunci.
Sumber :
http://zahrinalia.wordpress.com/2013/10/12/teori-organisasi-umum-1/
Teori Organisasi Umum - Pengertian
“Organisasi” sebenarnya berasal dari bahasa Yunani, “organon” atau
dalam bahasa Latin, disebut “organum” yang artinya “alat, bagian, atau
anggota badan”. Selanjutnya seiring berjalannya waktu, terjadilah
perkembangan dalam pengertiannya. Dengan kata lain, (semakin banyak
orang yang mengartikannya maka semakin banyak definisi dan semakin luas
pula kata itu diartikan) Tapi dari sekian banyak definisi “organisasi”.
Organisasi juga bisa dikatakan sekumpulan, individu, kelompok yang
mempunyai tujuan, visi & misi tertentu untuk menampung / menyalurkan
pikiran atau pendapat yang tidak sama (dengan kata lain berbeda).
Berikut ini adalah pengertian dan definisi organisasi menurut beberapa ahli :
1. ROSENZWEIG
Organisasi dapat dipandang sebagai :
Suatu organisasi terjadi apabila sekelompok orang bekerja bersama sama untuk mencapai tujuannya
3. PFIFFNER dan SHERWOOD
Organisasi sebagai suatu pola dari cara-cara dalam mana sejumlah orang yang saling berhubungan, bertemu muka, secara intim dan terkait dalam suatu tugas yang bersifat kompleks, berhubungan satu dengan yang lainnya secara sadar, menetapkan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan semula secara sistematis
4. BAKKE
Organisasi merupakan sebuah sistem yang kontinue dari penggunaan, pemindahan aktivitas-aktivitas manusia yang dibebankan dan dikoordinasikan, sehingga membentuk suatu kumpulan tertentu yang terdiri dari manusia, material, kapital, gagasan, dan sumber daya alam ke dalam suatu keseluruhan pemecahan persoalan
5. ALLEN
Organisasi adalah suatu proses identifikasi dan pembentukan serta pengelompokan kerja, mendefinisikan dan mendelegasikan wewenang maupun tanggung jawab dan menetapkan hubungan – hubungan dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerjasama secara efektif dalam menuju tujuan yang ditetapkan.
"Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya belum dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri." (James L. Gibson, 1986).
Menurut ERNEST DALE, sebuah struktur organisasi harus memuat tentang 5 hal sebagai berikut:
Banyak motivasi yang mendorong seseorang masuk dalam sebuah organisasi. Diantara beberapa motivasi atau tujuan seseorang bergabung ke dalam suatu kelompok organisasi adalah :
1. Kelompok atau organisasi sering dipakai untuk memecahkan masalah-masalah.
2. Mencegah kesepian dan kerenggangan
3. Kelompok dapat memberikan bantuan pada saat kesusahan / menjumpai masalah
4. Kelompok dapat memberikan tujuan dan nilai hidup yang lebih baik, perilaku, dan kesetaraan kelompok
5. Kelompok sosial , kerja dan bermacam-macam kelompk lainnya memberikan prestige, status dan pengakuan.
Arti Pentingnya Organisasi dan Metode
Sumber :
http://zahrinalia.wordpress.com/2013/10/12/teori-organisasi-umum-1/
http://fachrialwinttgrf.blogspot.com/2012/11/teori-organisasi-umum-1-arti-pentingnya.html
Berikut ini adalah pengertian dan definisi organisasi menurut beberapa ahli :
1. ROSENZWEIG
Organisasi dapat dipandang sebagai :
- Sistem sosial, yaitu orang-orang dalam kelompok
- Integrasi atau kesatuan dari aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama
- Orang-orang yang berorientasi atau berpedoman pada tujuan bersama
Suatu organisasi terjadi apabila sekelompok orang bekerja bersama sama untuk mencapai tujuannya
3. PFIFFNER dan SHERWOOD
Organisasi sebagai suatu pola dari cara-cara dalam mana sejumlah orang yang saling berhubungan, bertemu muka, secara intim dan terkait dalam suatu tugas yang bersifat kompleks, berhubungan satu dengan yang lainnya secara sadar, menetapkan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan semula secara sistematis
4. BAKKE
Organisasi merupakan sebuah sistem yang kontinue dari penggunaan, pemindahan aktivitas-aktivitas manusia yang dibebankan dan dikoordinasikan, sehingga membentuk suatu kumpulan tertentu yang terdiri dari manusia, material, kapital, gagasan, dan sumber daya alam ke dalam suatu keseluruhan pemecahan persoalan
5. ALLEN
Organisasi adalah suatu proses identifikasi dan pembentukan serta pengelompokan kerja, mendefinisikan dan mendelegasikan wewenang maupun tanggung jawab dan menetapkan hubungan – hubungan dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerjasama secara efektif dalam menuju tujuan yang ditetapkan.
"Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya belum dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri." (James L. Gibson, 1986).
Menurut ERNEST DALE, sebuah struktur organisasi harus memuat tentang 5 hal sebagai berikut:
- Daftar pekerjaan yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi
- Membagi jumlah beban kerja dalam tugas-tugas atau biasa disebut pembagian kerja (devision of work)
- Menggabungkan tugas-tugas dalam keadaan yang logis dan efisien atau departementalisasi (departmentalization)
- Menetapkan mekanisme untuk koordinasi
- Memonitor efektivitas struktur organisasi dan melakukan penyesuaian apabila diperlukan
Banyak motivasi yang mendorong seseorang masuk dalam sebuah organisasi. Diantara beberapa motivasi atau tujuan seseorang bergabung ke dalam suatu kelompok organisasi adalah :
1. Kelompok atau organisasi sering dipakai untuk memecahkan masalah-masalah.
2. Mencegah kesepian dan kerenggangan
3. Kelompok dapat memberikan bantuan pada saat kesusahan / menjumpai masalah
4. Kelompok dapat memberikan tujuan dan nilai hidup yang lebih baik, perilaku, dan kesetaraan kelompok
5. Kelompok sosial , kerja dan bermacam-macam kelompk lainnya memberikan prestige, status dan pengakuan.
Arti Pentingnya Organisasi dan Metode
Memahami
pengertian organisasi penting karena dapat membantu kita untuk membentuk suatu
tim kerja atau aktifitas tertentu. Organisasi identik dengan invidu ataupun
sekelompok individu yang terstruktur dan sistematis yang tergabung dalam suatu
system. Pengertian organisasi adalah wadah untuk sekelompuk individu untuk
berinteraksi dalam wewenang tertentu. Organisasi yang dibentuk terdiri dari
berbagai kelompok yang memiliki kepentingan bersama untuk mencapai tujuan
tertentu secara bersama.
Siapapun
memerlukan pengalaman dalam organisasi, ini dikarenakan manusia adalah makhluk
social yang pasti akan berinteraksi dengan yang lain. Dengan bekerja sama
dengan yang lain maka pekerjaan akan terasa lebih ringan. Selain itu pekerjaan
atau tugas akan lebih cepat terselesaikan dibandingkan kita hanya bekerja
seorang diri.
Pengertian
Organisasi dalam arti Statis
Organisasi
statis adalah gambaran secara skematis tentang hubungan kerjasama antara
orang-orang yang terdapat dalam suatu usaha untuk mencapai sesuatu tujuan.
Pengertian
Organisasi dalam arti dinamis
Organisasi
dinamis adalah setiap kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan skema
organis, mengadakan departemenisasi, menetapkan wewenang, tugas, dan tanggung
jawab dari orang-orang di dalam suatu badan/organisasi. Atau di singkat sebagai
kegiatan-kegiatan mengorganisir yaitu kegiatan menetapkan susunan organisasi
suatu usaha.
Sumber :
http://zahrinalia.wordpress.com/2013/10/12/teori-organisasi-umum-1/
http://fachrialwinttgrf.blogspot.com/2012/11/teori-organisasi-umum-1-arti-pentingnya.html
Langganan:
Postingan (Atom)